privasi, kenapa itu hal penting?
kadang aku sering banget ditanyain, "kenapa sih media sosialnya di private?"
"situ berasa artis ya?"
kenapa sih jarang update,
kenapa sih kalaupun update kek OOT atau telat.
kadang aktualitas media sosial itu butuh penempatan yang sangat bijak loh.
kita perlu liat konteksnya, kalian mau aktual dibidang apa dan bagaimana menanggapinya.
aku suka banget posting hal-hal yang aku suka dan aku pengen liat.
aku kadang masa bodo banget sama orang-orang.
tapi back to the topic, makin sering belajar, makin kesini aku sadar ada beberapa hal yang mungkin pernah ku posting dan penempatannya salah.
misal, memosting chat history. (walaupun kadang sudah dalam persetujuan) bahayanya mereka tau inner circle terdekat kita. bisa jadi ada konteks pribadi didalamnya.
kedua, posting tiket (karena ada barcode, tempat tujuan dan data informasi pribadi yang sebenarnya berbahaya).
ketiga, location (butuh kejelian untuk tidak posting on time) karena sebenarnya lokasi adalah hal yang paling berbahaya apalagi kamu berada di lingkungan baru atau tempat yang tidak dalam genggamanmu. bisa jadi ada orang jahat yang mengincar ita gengs!
keempat, hal yang terlalu pribadi (masalah keluarga atau love line) alhamdulillah. aku jarang banget bahas masalah ini di media sosial.
selain, aku tipe yang hidden relationship, tapi bukan backstreet yaaaa. wkwk.
karena merasa hubungan itu milikku dan milikmu (ceilah), rasanya lebih nyaman ketika privasi cinta kita hanya diketahui segelintir orang aja.
kalau masalah keluarga kadang dikit-dikit keceplosan sih, baik di grup, personal chat ataupun beberapa media sosial seperti Twitter. tapi aku berusaha menghindari cerita dan pemaparan yang sangat detail.
kelima, permasalahan bareng temen atau inner circle. ini agak sedikit tricky : karena kadang kita saking emosinya impulsif dan langsung berkoar-koar. setelah di share baru sadar. "YA ALLAH kenapa gue share ya" terus dihapus deh hehe.
mulai saat ini sangat amat harus dan kudu dihindari.
menjadi dewasa not only in a real life tapi di media sosial juga perlu, pssssssst biar nggak ada WAR. hahahaha
keenam, selfie. kadang posting foto wajah yang detail atau terlalu vulgar wkwk. kadang ya berpikir itu hak si pemilik sos-med. tapi back to kenapa ya banyak kejahatan media sosial diluar sana yang mungkin aja menyalahgunakan foto pribadi kita. jadi sebaiknya amat sangat dihindari untuk posting foto-foto yang membahayakan dirimu dan orang disekitarmu.
maka dari itu aku lebih suka menggunakan media sosial dalam mode PRIVATE.
bukan karena songgong, sombong, dan "star syndrome" huhu.
sebagai manusia biasa yang penuh kekurangan alangkah lebih baik jika kita mengurangi sumber masalah.
Back to, sekarang hidup nggak cuma di dunia nyata aja beb. tapi juga di dunia maya.
makanya kadang aku jadi hiatus (berhenti sosmed sementara), tujuannya menetralisir aktivitas. karena media sosial kadang jahat sama kita tanpa kita sadari. addicted misalnya, atau kita jadi gibahin dan cari-cari kesalahan orang lain.
padahal banyak banget manfaat positifnya, misalnya share info bencana, info pendidikan, review produk, barang dan lain sebagainya.
so, mulai saat ini saring sebelum sharing itu penting ya guys. jangan jadi kaki tangan hoax yang demi aktualitas share berita dan konten yang belum bisa dipastikan kebenarannya.
Selamat hari ber-media-sosial. karena kita butuh literasi bukan hanya sebagai pemanis tapi sebagai tameng atau pelindung diri kita sendiri hehe.
![]() |
karena semakin terfasilitasi oleh teknologi harusnya semakin kita sadar bahwa batas dunia menjadi semakin tipis |
Comments
Post a Comment